Interaksi Sosial (Aturan dalam Interaksi Sosial)

interaksi sosial
Dalam sebuah kajian sosiologi, ada beberapa aturan yang berikaitan dengan interaksi sosial. Menurut Karl dan Yoels (1979) membedakan 3 jenis aturan dalam interaksi sosial, yaitu sebagai berikut :

Aturan Mengenai Ruang.
Karl & Yoels mendasarkan teorinya pada karya Edward T. Hall (1982) mengenai konsep jarak sosial. Menurut Hall, dalam situasi sosial orang cendrung menggunakan empat macam jarak, yaitu jarak intim (intimate distance), jarak pribadi (personal distance), jarak sosial (social distance), dan jarak publik (public distance).
Jarak intim (sekitar 0-45 cm)
Terjadi keterlibatan yang bersifat intensif dari panca indera dengan tubuh orang lain. Misalnya dua orang yang melakukan olahraga jarak dekat seperti olahraga panco dan bela diri. Apabila ada seseorang terpaksa berada pada jarak intim ini, misal dalam kendaraan umum seperti bus atau kereta yang penuh sesak dengan penumpang lainnya, ia akan berusaha untuk menghindari kontak tubuh dengan penumpang lainnya. Selain itu, sesama penumpang juga menjaga kontak pandangan mata dengan penumpang lainnya di sekitarnya.
Jarak pribadi (sekitar 45 cm – 1,22 m)
Orang yang melakukan interaksi sosial dalam jarak ini cendrung dijumpai dalam interaksi antara orang yang berhubungan cukup dekat, seperti suami-istri atau antara ibu dengan anak.
Jarak sosial (sekitar 1,22 m – 3,66 m)
Orang yang berinteraksi dalam jarak ini dapat berbicara secara wajar dan tidak saling menyentuh. Contoh, interaksi dalam pertemuan yang tidak formal, misal bertemu dengan teman, interaksi antara guru dengan siswa, interaksi pedagang dan pembeli dan lainnya.
Jarak publik (di atas 3,66 m)
Umumnya interaksi yang ada dalam jarak ini dipelihara oleh orang yang harus tampil di depan umum, seperti politisi. Semakin besar jarak yang ada maka akan semakin keras pula suara yang harus dikeluarkan. Kata dan kalimat semakin dipilih secara seksama.

Aturan Mengenai Waktu
Waktu juga dapat mengatur sebuah  interaksi sosial, misalnya di dalam sebuah lingkungan masyarakat yang kurang disiplin sering dijumpai ketiadaan orientasi waktu atau dikenal dengan istilah “jam karet”. Keterlambatan kedatangan bus, pesawat, kereta sudah menjadi hal yang biasa. Apabila kondisi tersebut terjadi di negara maju, maka banyak aktivitas yang terganggu. Misalnya, keterlambatan seorang pembicara seminar akan datang ke sebuah seminar bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan dalam pola piker masyarakat kita. Akan tetapi, di masyarakat Jepang misalnya, pembicara ini akan dianggap sebagai orang yang tidak bertanggunjawab dan menghina majelis dalam seminar.

Aturan Mengenai Gerak Tubuh
Komunikasi nonverbal merupakan salah satu bentuk komunikasi pertama bagi manusia. Komunikasi nonverbal ini disadari atau tidak dapat digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain. Contoh, mengedipkan mata berkali-kali, mengerutkan dahi, mengangkat ibu jari, dan membungkukkan badan. Makna komunikasi tersebut dapat berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal hanya efektif dilakukan dalam interaksi antar anggota masyarakat yang memiliki pemaknaan yang sama terhadap komunikasi nonverbal tersebut.