Prinsip Ekonomi Islam

prinsip ekonomi islam
     Prinsip ekonomi islam merupakan kaidah-kaidah pokok untuk membangun struktur ekonomi islam yang didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Implementasi nilai tanpa prinsip system ekonomi islam atau sebaliknya tidak akan mengefektifkan tujuan ekonomi islam itu sendiri. Prinsip-prinsip ini adalah salah satu langkah dalam menentukan tujuan dari sistem ekonomi islam itu sendiri. Segala aturan yang diturunkan Allah SWT dalam sistem Islam mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat. Ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai-nilai antara lain tauhid, ‘adl, nubuwwah, khilafah, dan ma’ad. Kelima nilai tersebut menjadi pondasi dalam menjalankan sistem ekonomi islam. Dengan nilai-nilai ini diharapkan seseorang dapat menjalankan perekonomian secara baik berlandaskan dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam.

Tauhid
Pondasi ajaran agama islam adalah tauhid.  Isi tauhid tersebut terletak pada dua kalimat syahadat yang menyatakan bahwa: “Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”. Dengan tauhid yang benar, pelaku ekonomi menjadikan landasan ketauhidan dalam setiap aktivitasnya. Dengan tauhid tersebut pula, pelaku ekonomi melakukan segala aktivitas ekonomi senantiasa mengingat bahwa pertanggungjawaban yang ia kerjakan semata-mata untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.

‘Adl
Allah SWT memerintahkan agar seluruh manusia untuk berbuat adil, tidak menzhalimi dan tidak dizhalimi antar sesama manusia. Implikasi dari hal tersebut adalah sebagai berikut:
Bisnis-sosial
Material-spiritual
Manfaat-lestari
Riil-moneter
Risk-return

Nubuwwah
Telah ada pada diri Rasulullah untuk menjadi suri teladan yang baik bagi seluruh umat manusia. Rasulullah menjadi model percontohan yang paling ideal bagi seluruh umat manusia. Maha Suci Allah yang telah menciptakan para Nabi agar senantiasa memberi kita pedoman dan bimbingan untuk senantiasa selamat menjalani bahtera dunia menuju akhirat. Sifat yang harus diteladani dari Rasulullah SAW adalah:
Siddiq (jujur)
Fathanah (kredibilitas)
Amanah (tanggung jawab)
Tabligh (komunikasi dan terbuka)
Sifat nabi di atas menjadi pedoman bagi kita semua dalam menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.

Khilafah
Dalam islam, institusi yang bernama pemerintah sangat berperan sangat banyak dalam perekonomian sebuah negara. Peran utama dari pemerintah adalah bertanggung jawab atas perekonomian yang berjalan dalan negaranya agar berjalan sesuai syariah dan menjamin tidak terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak manusia.

Ma’ad (imbalan)
Manusia diciptakan ke dunia ini adalah untuk berjuang dan menjadi pejuang. Islam mengajarkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan berlipat ganda dan kejahatan juga akan dibalas dengan kejahatan yang setimpal. Imam Al-Ghozali r.a. menyatakan bahwa motivasi bisnis adalah pencapaian laba di dunia maupun di akhirat.